Senin, 28 Oktober 2013

Benarkah Yesus yang disalib?

Yesus disalib?? Ah Bukan??
Mari kita simak!!
Tema: Fitnah yang juga beredar luas di tengah masyarakat kita adalah bahwa umat Al-Masih mengimani bahwa yang disalibkan itu Tuhan. Fitnah itu dilancarkan ke tengah masyarakat dengan mengatakan “Tuhan kok koloran”, “Tuhan kok disteples”, “Tuhan kok dipaku”, dsb. Fitnah itu beredar antara lain dalam lagu “Dajjal menghujat Tuhan”. Masyarakat yang pintar memang tak mudah percaya fitnah tersebut, tapi ada lebih banyak masyarakat yang bodoh yang percaya begitu saja fitnah itu. Tugas kita lah untuk memadamkan api fitnah yang membakar masyarakat kita dan menjelaskan bahwa Tuhan tak disalibkan, yang disalibkan adalah kodrat manusianya.
Tanya
Liat Tuhanmu….manusia kok di steples di kayu…habis itu disembah…pakein jas biar gk dingin…kasian tuh…panas, hujan apa gk rapuh ntar….ahahaha…
Jawab
Jadi Anda kira umat Al-Masih mengimani bahwa yang disalibkan itu kodrat keilahian Isa? Bodoh sekali hahahahaha Merasa diri tahu tapi sebenarnya tidak tahu, merasa diri pintar padahal bodoh.
Yang wafat disalibkan oleh orang Romawi (bukan disalibkan oleh orang Yahudi) adalah kodrat manusia Isa Al-Masih, bukan kodrat keilahian Isa Al-Masih. Kodrat keilahian Isa, yaitu Kalam Hakiki Allah, tidak dapat disalibkan dan tidak dapat dibunuh oleh siapapun.
Untuk memahami logika hal tersebut, pertama-tama perlu paham kodrat ganda Yesus Kristus (Isa Al-Masih), yaitu bahwa Yesus berkodrat makhluk (pada ruh, jiwa, dan tubuhnya) dan sekaligus berkodrat Ilahi (pada hakikatNya). Pemahaman ini berasal dari syahadat bahwa Yesus Kristus alias Isa Al-Masih adalah Kalam Allah atau Firman Allah.Perhatikan sebuah kitab Allah. Kitab Allah adalah Kalam Allah. Kalam Allah terdiri dari dua aspek, yaitu:
  1. Aspek yang bersifat baru. (pengucapan, perkataan, tata bahasa, jilid, huruf, susunan kata, susunan kalimat, dsb). Aspek ini berkodrat benda mati yang adalah makhluk (ciptaan). Dalam theologi umat Al-Masih Timur, ini disebut sebagai Kalam Huduth.
  2. Aspek yang sudah ada sejak kekekalan (Yohanes 1:1-3). Hakikat kitab Allah adalah Ilmu Allah. Ilmu Allah berkodrat Tuhan, sebab Ilmu Allah adalah hypostasis-Nya Allah atau shiffat Dzat-Nya Allah. Dalam theologi umat Al-Masih Timur, ini disebut sebagai Kalam Qadim.
Sebagaimana kitab Allah yang memiliki dua aspek, Yesus Kristus Sang Firman Allah juga memiliki dua aspek, yaitu:
  1. Aspek yang bersifat baru. (tubuh, jiwa, dan ruh, serta segenap kemanusiaannya Yesus). Aspek ini berkodrat manusia yang adalah makhluk (ciptaan). Dalam theologi umat Al-Masih Timur, ini disebut sebagai Kalam Huduth atau Kalam Baru.
  2. Aspek yang sudah ada sejak kekekalan (Yohanes 1:1-2). Hakikat Yesus adalah Ilmu Allah. Ilmu Allah berkodrat Tuhan, sebab Ilmu Allah adalah hypostasis-Nya Allah atau shiffat Dzat-Nya Allah. Dalam theologi umat Al-Masih Timur, ini disebut sebagai Kalam Qodim atau Kalam Tak Berawal.
Yang wafat disalib adalah kodrat manusia Yesus Kristus sebagai Kalam Huduth (poin 1), bukan kodrat Ilahi Yesus Kristus sebagai Kalam Qodim (poin 2). Membunuh kodrat manusia Yesus itu dapat dianalogikan dengan menancapkan sebuah pisau pada kitab Allah. Sekalipun kitab Allah itu ditusuk pisau, namun hakikat kitab Allah itu, yaitu Ilmu Allah, tidak dapat ditusuk.
(a) Menikam kitab Allah tak berarti menikam hakikat kitab Allah (yaitu Ilmu Allah yang berkodrat Tuhan). (b) Menyalibkan manusia Isa Al-Masih tak berarti menyalibkan hakikat Isa Al-Masih (yaitu Ilmu Allah yang berkodrat Tuhan).Perbesar gambar
Menikam kitab Allah tidak berarti menikam hakikat kitab Allah (Ilmu Allah). Membunuh kodrat manusia Yesus tidak berarti membunuh hakikat Yesus (Ilmu Allah)Dalam makna hurufiah, tidak ada orang yang dapat menusuk hakikat Yesus yang adalah Ilmu Ilahi Allah. Sungguh keliru bila mengira yang disalibkan adalah aspek hakikat Yesus yang adalah Ilmu Ilahi Allah. wkwkwkwk :wkwkwk:
Sudah paham logikanya? Sudah paham bahwa aspek ketuhanan hakikat Isa sebagai Kalam Allah tak dapat disalibkan?Kodrat manusia Isa Al-Masih disalibkan sampai pukul 3 sore, lalu diturunkan, dan dimakamkan. Demikianlah cara Allah mewafatkan kodrat manusia Isa Al-Masih sebagaimana yang dikatakan oleh kitab Allah yang Anda pegang dan imani bahwa Allah menyampaikan Isa kepada akhir ajalnya.

Yesus Tuhan? ApaNya ??

YESUS TUHAN? APA-NYA 

YANG BERKODRAT TUHAN??


Tema: Iman Al-Masih tidak mengakui manusia Isa (Yesus) itu Tuhan. Iman Al-Masih yang dianut oleh umat Al-Masih tidak pernah menuhankan manusia Isa. Yang diakui Ilahi adalah Ilmu Allah Sang Esensi Dzat Allah sekaligus hakikat Isa Al-Masih.
Tanya
Sampai saat ini saya kok masih meyakini Isa Al Masih sebatas Nabi utusan Allah, sama seperti Adam, Nuh, Dawud, Ibrahim dll. Bukan menyatu menjadi Tuhan atau anak Allah.. krn menurut keyakinan sy Tuhan itu berbeda dengan makhluk-Nya jadi tidak beranak atau diperanakan.
Jawab
Manusia Isa Al-Masih yang terindra ini 100% makhluk. Setiap umat Al-Masih pasti mengimani Isa (Yesus) 100% manusia (makhluk)
Manusia Isa Al-Masih yang terindra ini 100% makhluk. Setiap umat Al-Masih pasti mengimani Isa (Yesus) 100% manusia (makhluk)
Sama dong Pak, saya juga mengimani manusia Isa Al-Masih itu sebatas Nabi, rasul, guru, hamba Allah, dan sahabat. Setiap umat Al-Masih wajib mengimani bahwa Yesus 100% manusia (makhluk).
Yang Ilahi itu bukan manusia Isa yang hanya sebatas sebatas Nabi, rasul, guru, hamba Allah, dan sahabat. Yang Ilahi itu Ilmu Allah (Kalam Qodim). Umat Al-Masih tidak mengimani keilahian manusia Isa Al-Masih tapi mengimani keilahian hakikat Isa Al-Masih, sebab hakikat Isa Al-Masih Kalamullah adalah Ilmu Allah (Kalam Qodim). Ilmu Allah itu 100% berkodrat Tuhan.
Manusia Isa memang tidak menyatu menjadi Tuhan dalam definisi Anda. Maksud dari “Isa dan Allah itu satu” bukanlah Isa sama dengan Allah. Maksud dari “Isa dan Allah itu satu” adalah bahwa hakikat Isa adalah Ilmu Allah (Kalam Qodim), sedangkan Ilmu Allah adalah Esensi Dzat Allah yang satu dengan Allah. Ilmu Allah adalah Esensi Dzat Allah, tapi juga sekaligus hakikat Isa Al-Masih. Umat Al-Masih tidak punya iman bahwa Isa menyatu menjadi tuhan.
Iman Al-Masih yang dianut oleh umat Al-Masih juga tidak pernah mengimani bahwa Isa adalah Anak Allah, seperti yang Anda maksudkan, yaitu anak dalam makna biologis (Anda mengutip surat Al-Ikhlas). Bahwa umat Al-Masih tak pernah mengakui Isa beranak biologis dapat Anda simak dalam posting “Iman Al-Masih tak pernah mengakui Allah beranak biologis“. Tidak ada umat Al-Masih yang mengimani Allah bisa beranak; tidak ada umat Al-Masih yang mengimani Allah bisa diperanakkan. Kenapa? Sebab tidak tercantum dalam Injil.
Apa yang tercantum dalam Injil adalah kata “Anak” dalam makna kias yang dapat dianalogikan dengan kata kias lain yang menggunakan kata “anak”, misal, "anak kunci” bukan kuncinya beranak tapi ya kunci itu sendiri.
Anda nampaknya mendapat informasi yang tidak sesuai fakta mengenai iman Al-Masih yang dianut oleh Isa Al-Masih. Saya menyarankan Anda menyimak posting “Trinitas Palsu dalam Al Qur’an vs Tauhid Trinitas asli dalam Alkitab” agar Anda mengetahui duduk perkara yang sebenarnya.

(Sumber :http://natal25desember.com/logika-ketuhanan-yesus/manusia-isa-yesus-bukan-tuhan-lantas-apanya-yang-berkodrat-tuhan/  )

Kata kunci: manusia Isa (Yesus), manusia Isa (Yesus) bukan Tuhan, apanya yang Tuhan dari diri Isa